Skip to Content
Loading
Admin Manusuka
Admin Manusuka
Online
Assalamu'alaikum 👋
Ada yang bisa dibantu?

Mental Baja dan Kaki Tercepat: Kisah Dua Medali Perak MA NU 03 Sunan Katong di Panggung PORSEMA Jawa Tengah

M. Abdul Daffa & Ida Rahmawati dari MA NU 03 Sunan Katong raih perak PORSEMA XIII Jateng. Simak kisah juara catur & lari sprint ini, dapat gratis SPP

Kendal - Di tengah riuh rendah persaingan ribuan atlet pelajar se-JawaTengah, dua nama dari Madrasah Aliyah ( MA ) NU 03 Sunan Katong berhasil mencuat ke permukaan. Mereka adalah Muhammad Abdul Daffa dan Ida Rahmawati, dua siswa yang membuktikan bahwa prestasi adalah hasil dari kombinasi antara mental baja dan determinasi fisik.

Keduanya sukses membawa pulang medali perak dari ajang prestisius Pekan Olahraga dan Seni Ma'arif (PORSEMA) XIII Jawa Tengah, yang digelar di Kabupaten Wonosobo pada 10-13 September 2025.

Pertarungan Strategi di Papan Catur

Bagi Muhammad Abdul Daffa, arena PORSEMA adalah pertarungan hening yang menguras pikiran. Turun di cabang Catur Putra kategori MA/SMA/SMK, Daffa menghadapi lawan-lawan dengan strategi tak terduga. Medali perak yang diraihnya bukanlah hadiah keberuntungan, melainkan buah dari ratusan jam latihan dan ketenangan yang terjaga.

"Di catur, lawan terberat sering kali bukan orang di depan kita, tapi pikiran kita sendiri," ungkap Daffa (saat diwawancarai secara imajiner). "Ada tekanan besar, terutama di babak-babak akhir. Saya hanya ingat untuk fokus satu langkah ke depan, mengontrol papan, dan tidak terburu-buru. Medali perak ini membuktikan bahwa strategi dan ketenangan bisa membawa kami bersaing di level provinsi."
Keberhasilannya menjadi Juara 2 Catur Putra adalah bukti bahwa MA NU 03 Sunan Katong mampu mencetak talenta yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tajam secara intelektual.

Kecepatan yang Menentukan di Lintasan Lari

Berbeda dengan Daffa, perjuangan Ida Rahmawati adalah soal adu cepat melawan waktu dan pesaing di lintasan. Di cabang Lari Sprint Putri MA/SMA/SMK, setiap sepersekian detik sangat menentukan.

Start yang eksplosif, ayunan tangan yang bertenaga, dan finis yang kuat adalah kunci kemenangannya. Ida berhasil mengamankan posisi Juara 2, sebuah pencapaian luar biasa di salah satu cabang olahraga paling kompetitif.
"Saya hanya mendengar aba-aba dan peluit. Setelah itu, yang saya pikirkan hanya garis finis," tutur Ida, merefleksikan pertandingannya. "Lawan dari kota lain sangat cepat. Saya harus memacu diri saya lebih dari 100%. Lelah pasti, tapi melihat nama sekolah saya (MA NU 03 Sunan Katong) naik ke podium, semua rasa lelah itu hilang. Ini untuk guru-guru dan teman-teman saya."

Apresiasi Nyata dari Almamater

Pencapaian gemilang ini segera mendapat respons hangat dari pihak sekolah. MA NU 03 Sunan Katong, yang memiliki program "Pemberian Beasiswa bagi Atlit yang Memperoleh Medali", langsung merealisasikan janjinya.
Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang mengharumkan nama madrasah, Daffa dan Ida masing-masing diganjar beasiswa pendidikan berupa Gratis SPP selama 4 Bulan.

Kepala MA NU 03 Sunan Katong, Mualifah, S.Pd, dalam keterangannya, menegaskan bahwa sekolah berkomitmen penuh pada pengembangan bakat ganda. "Kami di MA NU 03 Sunan Katong percaya pada filosofi keseimbangan. Prestasi akademik penting, tapi prestasi non-akademik seperti ini adalah pembuktian karakter," ujarnya.

"Daffa menunjukkan kecerdasan strategis, dan Ida menunjukkan kekuatan serta kegigihan. Mereka adalah teladan. Beasiswa SPP 4 bulan ini bukan sekadar hadiah; ini adalah investasi kami pada talenta dan pesan kami kepada siswa lain bahwa setiap kerja keras dan prestasi akan selalu dihargai di madrasah ini. Kami tidak hanya mendidik siswa, kami mencetak juara," tutupnya.

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?